0811-7777-088 | Kursus Akuntansi Online Di Batam | TERJAMIN


Pembukuan Berpasangan



Salah satu teori, yaitu Entity Theory menyebutkan bahwa entitas (perusahaan) merupakan badan yang terpisah dan harus dibedakan dari pemilik.

Kami kursus akutansi batam dan kursus komputer batam,menawarkan berbagai kursus seperti kursus excel batam,kursus laporan batam,kursus laporan batam,kursus perpajakan batam kami adalah sebuah layanan profesional yang menekankan kepada pelayanan publik untuk perusahaan kecil dan menengah, yang belum memiliki system akuntansi sendiri. Dengan menggunakan kursus Kami, anda bisa menghemat biaya pengeluaran perusahaan.dengan biaya kursus muurah dan terjamin.

Yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan adalah entitas, bukan pemilik. Entitas dianggap memiliki kekayaan, dan juga kewajiban kepada kreditor maupun pemegang saham. Menurut konsep teori ini, persamaan akuntansi dirumuskan sebagai berikut:
Aktiva = Ekuitas
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham
Aktiva merupakan hak milik perusahaan (entitas), sedangkan ekuitas merupakan sumber aktiva yang berasal dari kreditor dan pemegang saham. Jadi, entitas memiliki kewajiban kepada kreditor dan pemegang saham. Kreditor dan pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, di mana entitas berutang.
Yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan adalah entitas, bukan pemilik. Entitas dianggap memiliki kekayaan, dan juga kewajiban kepada kreditor maupun pemegang saham.
Untuk memahami logika dibalik metode pembukuan perpasangan itu, mereka memaparkan sebuah kasus sederhana sebagai berikut :
Para pendiri Yayasan Bina Tani Mandiri (YBTM) menyetor “Modal” sebesar Rp. 500.000.000 sebagai kekayaan awal, melalui Bank BRI. Pertanyaan yang timbul adalah “apakah Rp. 500.000.000 itu?”
Orang dapat mengatakan bahwa:
·         Rp. 500.000.000 itu adalah uang YBTM di bank;
·         Rp. 500.000.000 itu adalah saldo rekening bank YBTM di Bank BRI;
·         Rp. 500.000.000 itu adalah tagihan YBTM pada Bank BRI;
·         Rp. 500.000.000 itu adalah modal [kekayaan] awal YBTM;
·         Rp. 500.000.000 itu adalah harta/kekayaan YBTM;
·         Rp. 500.000.000 itu adalah utang YBTM kepada para pendirinya;
·         Rp. 500.000.000 itu adalah kewajiban keuangan YBTM kepada para pendirinya;
·         Rp. 500.000.000 itu adalah modal yang dipinjam oleh YBTM dari para pendirinya;
Dan seterusnya.
Jadi, apakah YBTN menerima uang sebesar 8 kali @ Rp. 500.000.000 atau Rp. 4.000.000.000? Tentu saja, tidak.
Kalau begitu apa yang sebenarnya terjadi?
Tak lain dan tak bukan adalah penggunaan istilah yang berbeda-beda untuk satu “benda” yang sama, yaitu Rp. 500.000.000, karena “benda” yang ada hanya Rp. 500.000.000, tidak lebih dari itu.
Yang berbeda-beda adalah istilah-istilah yang digunakan. Apakah dengan menggunakan berbagai istilah yang berbeda-beda itu, “benda” tersebut berubah jumlahnya, sehingga uang yang dimiliki oleh YBTM bertambah, sebanyak istilah tersebut? Tentu saja tidak, karena “benda” yang ada, itu-itu juga; yang berbeda hanyalah istilah yang digunakan untuk “benda” yang sama itu.
Di satu pihak, Rp 500.000.000 itu dilihat dari sudut pandang dari mana uang itu berasal (sumber dana), sehingga mereka menyebutkan sebagai “modal yang dipinjam oleh YBTM dari para pendirinya”, “utang YBTM kepada para pendirinya”, “kewajiban keuangan YBTM kepada para pendirinya”, “modal (kekayaan) awal YBTM”.
Jika kita ikuti penjelasan diatas ini, Rp. 500.000.000 atau “benda sama itu, dapat kita sajikan pada dua sisi dengan istilah yang berbeda-beda, seperti terlihat dibawah ini:
Menurut mereka, kedua sisi itu seakan-akan menyerupai dua gantungan pada satu timbangan yang seimbang.


Jika Anda Berminat Mengikuti Kursus Kami
Silahkan Hubungi nomor di bawah ini
0811-7777-088

0 Response to "0811-7777-088 | Kursus Akuntansi Online Di Batam | TERJAMIN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel